4/16/2021
orenji
1/15/2021
I'll Be There
I met you in elementary school. You look amazing, very amazing.
You helped me cross the road,
Guide morning exercise,
You were ceremonial protocol tho.
Not only that, your name is always mentioned almost every week because you won so many competitions.
That's why I adore you so much since I met you. But, you don't know me, at all.
At Junior High School, we're not at the same school.
But the universe never stops surprising me. I met you again at senior high school. you're still amazing like we first met. I always saw you on your grey cardigan and walked gracefully through the corridor. I thought, you aren't that popular as when elementary school. But suddenly, you made a wonderful sweet 17 birthday party and it made you so famous. It makes me think that I won't be your friends.....umm no, I mean you won't ever know me.
I always wanna make friends with you. But I know it's impossible. Not only because you're my senior, We're in different majors too. you're science, and me social.
There's no correlation between us, at all.
Until one day, you came to my kos at Malang.
“Miracle“, I muttered.
No, no. you're not alone. you came with my friend and I don't know why this happened. My friend told me if she wanted to go to my kos, but she came with you. I'm trying to relax and talk about so many things with my friend, But you're not following the conversation and choose to keep your eyes on your phone. I find it very hard to break the ice at that time. Until that afternoon, we decided to go to Chatime. Thankfully, the ice melted. We enjoyed that time without feeling awkward anymore. It was a good time to know you better....sorry, I mean to make you know me.
I guess, our relationship lasted that day.
But, I guess it wrong.
You know? I make a friend with you!
We chatted on instant messaging, meet once per-month, and started to open up to each other. I'm so happy to be my childhood's idol friend!
Long story short, we are getting close, close and clooooooser. I can call our relationship 'bestie’. You are always nice to me, back me up almost every time , listen to all of my grumbles, ask me to hang out, tell me everything, and you even help me pass ujian magang and skripsi. You are such a good 'kakak' to me.
But my trust issues slaps me hard. It makes me afraid to have a very best-bestie again because it will hurt me if we're not that close again. I decided to keep myself for not going that close with you, and it goes well.
Until this pandemic comes.
I don't know why this happened.
But we're getting closer,
more than I expected before.
You were the one and only friend I went to almost every weeks, the one who always on my chat-list on my every social media, the one who i always want to tell about everything, I think you are the person i can't live without (jiakh gombal)
Your kind-hearted cures my trust issues and makes me feel pleasant. Becoming your friend doesn't make me stop adoring you. The more I get to know you, the more I adore you too. You're such a heather, to me.
You know?
If I remember it correctly,
Since we became friends, you were there for me.
When I feel delighted, you were there,
Even when I felt so blue, you were there.
You can do anything that you want and have all the best time in your life,
I’ll be there.
Happy birthday, Cely.
8/11/2020
Stay Happy Saat Skripsi!
Tapi yaa, mau gimana lagi? Mau nggak mau, skripsi harus tetap diselesaikan agar segera lulus dan mendapatkan gelar. Ternyata setelah aku menjalaninya, ternyata skripsi tidak semengerikan itu. Aku cukup enjoy menjalaninya bahkan kalau bisa dibilang aku tidak merasa tertekan dan cenderung santai. Akhirnya, nilai skripsi ku mendapatkan hasil yang sempurna! Yeay, Alhamdulillah.
Nilai skripsiku:') |
1. Mencari tema atau topik yang menurutmu menarik
Tips yang pertama adalah mencari tema atau topik yang menurutmu menarik. Maksudnya, kalian bisa mengangkat topik skripsi kalian berdasarkan hal yang kalian sukai, yang membuatmu tertarik untuk mengetahuinya. Sehingga pada saat pengerjaan, kalian juga akan selalu merasa ingin tahu dan enjoy dalam melakukan riset. Tidak perlu sesuatu yang rumit, cukup sesuatu yang dekat dengan kehidupan kamu dan selaras dengan program studi kamu.
Aku sendiri mengangkat tema skripsi mengenai Sociolla, sebuah e-commerce di bidang kecantikan. Aku mengangkat tema tersebut karena aku tertarik pada e-commerce dan kecantikan. Setelah itu, aku mencari teori-teori yang sesuai dengan program studi-ku dan tema tersebut. Dalam proses ini, kita harus rajin untuk membaca, membaca, dan membaca. Aku banyak membaca dari jurnal dan skripsi milik seniorku sehingga pengetahuan kita mengenai teori tersebut semakin banyak.
Cover Skripsi-ku. |
2. Mencari dosen yang responsif
Skripsi merupakan sesuatu yang tidak bisa diselesaikan oleh kamu seorang diri, kamu membutuhkan dosen pembimbing untuk menyelesaikannya. Jadi, kamu harus mencari dosen yang responsif. Maksud responsif di sini adalah; mudah ditemui, mudah diajak diskusi, mudah untuk di kontak, dan lain sebagainya. Dosen yang baik, favorit, dan menyenangkan akan kalah dengan dosen yang responsif. Percuma dosen baik tapi susah diajak bertemu dan bimbingan. Percuma dosen menyenangkan tapi jarang membalas chat, yang ada skripsimu malah tidak cepat terselesaikan. Jadi pikirkan hal ini baik-baik, ya!
Untuk kalian yang pembimbing skripsi-nya sudah ditentukan oleh pihak kampus, kalian tidak perlu khawatir. Tetap positive thinking dan bersikap sopan kepada dosen pembimbing. Intinya, jangan malas ya kalau sudah mendapatkan dosen pembimbing!
3. Revisi revisi revisi
Setelah melakukan bimbingan dan mendapatkan revisi, alangkah baiknya kalian segera menyelesaikannya. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari rasa malas dan lupa. Karena apabila revisinya tidak segera diselesaikan, kalian akan akan lupa mengenai bahasan kalian dengan dosen kalian. Biasanya kalau sudah lupa, kalian malah berakhir dengan malas. Akhirnya apa? Skripsinya terlantar deh, huhu sedih banget kan? Makanya ayo revisian setelah bimbingan!
4. Tentukan waktu produktifmu
Waktu produktif setiap orang berbeda-beda. Ada yang produktif di pagi hari, siang hari, bahkan malam hari. Kalau kalian belum mengetahui waktu produktif kalian, kalian bisa melakukan chronotype test. Kalian bisa melakukannya di sini! Nah, kalau kalian sudah tau, maksimalkan pengerjaan skripsi di saat saat itu.
Aku sendiri produktif di malam hari, jadi aku mengerjakan skripsi ku di malam hari hingga dini hari. Tapi aku merasa senang, karena saat itulah aku merasa sangat produktif, sehingga pekerjaan skripsi ku bisa berjalan lancar. Tapi jangan lupa untuk istirahat secukupnya, ya!
5. Jangan bandingkan dirimu dengan orang lain
Poin ini menurutku penting banget untuk diperhatikan. Apalagi kalau kalian sudah berada pada semester akhir, pasti teman seperjuangan kalian sama-sama sedang memperjuangkan skripsi. Ada yang tiba-tiba sudah seminar proposal, ada yang sudah mulai penelitian, atau bahkan ada yang sudah lulus. Biasanya hal tersebut membuat kita menjadi panik dan kepercayaan diri kita menjadi menurun. Tapi ingat, semua orang mempunyai tempo berlari yang berbeda, jadi jangan bandingkan dirimu dengan orang lain yaah!
Kalau aku pribadi, saat proses pengerjaan skripsi aku menerapkan social media detox, atau menggunakan social media secukupnya. Tujuannya agar aku tidak mengetahui kehidupan pribadi teman-temanku yang mungkin akan membuatku down. Bahkan apabila bertemu dengan teman, aku memilih untuk membahas hal selain skripsi. Sehingga aku nggak pernah membandingkan diriku dengan orang lain.
6. Berikan reward untuk dirimu
Memberikan penghargaan atau reward kepada diri kita sendiri itu ternyata sangat penting, loh! Contohnya saja, apabila telah mengerjakan revisi, aku bisa marathon drama korea. Atau setelah selesai sidang skripsi, aku akan membeli barang yang sangat aku inginkan.
Hal tersebut terdengar sederhana, namun dampaknya sangatlah besar. Kita jadi terpacu untuk menyelesaikan skripsi untuk mendapatkan reward tersebut. Untuk reward-nya, terserah kamu saja. Kamu bebas menentukan reward-nya, asal kamu merasa senang dan puas setelah mendapatkannya.
Nah, itu tadi beberapa tips and trick yang menurutku bagus banget untuk membuat kita tetap senang saat skripsian. Dengan menerapkan tips and trick tersebut, membantuku menyelesaikan skripsiku dalam kurun waktu kurang dari enam bulan! Tidak hanya itu, aku juga berhasil mendapatkan nilai yang sempurna. Gimana? Tertarik untuk mencobanya?
Ohiya, kalau kalian punya tips and trick yang menarik lainnya, feel free to drop it on coment section! Semoga untuk kalian yang sedang atau akan mengerjakan skripsi akan diberikan kemudahan. Wish u super duper luck, guys!
bonus foto waktu kumpulin hardcover di kampus bcs why not? |
See you later!
Himalayan Charcoal Purifying Glow Mask, Apakah Harganya Sesuai Dengan Kualitasnya?
Kalau biasanya aku hanya menuliskan tentang kehidupanku di-blog ini, kali ini aku menulis tentang review sebuah produk. Yaa tujuannya sih biar blog ini gak melulu tentang lika-liku kehidupan penulisnya, tapi ada manfaat buat para pembacanya. Udah ah, keburu nanti jadinya aku malah curcol lagi, hahahaha.
Nah, kali ini aku mau ngomongin masker yang selalu jadi perbincangan para beauty enthusiast. Sebenarnya, masker ini sudah lama ada, tapi sampai sekarang masih hangat dibicarakan. Yup, kali ini aku mau ngomongin soal "Himalayan Charcoal Purifying Glow Mask" yang diproduksi oleh The Body Shop Indonesia.
Katanya sih, masker ini punya kualitas yang oke banget. Tapi sayangnya masker ini cukup menguras kantong. Emang iya, ya? Penasaran kan? Cekidot!
Dikutip dari website The Body Shop Indonesia, masker ini merupakan masker exfoliating dengan tekstur lumpur yang menyegarkan dan mendetoksifikasi kulit . Terinspirasi dari tradisi Ayurvedic, 100% vegan clay mask ini mengandung bamboo charcoal,daun green tea dan organic tea tree oil. Diformulasikan tanpa paraben, parafin, silikon atau mineral oil. Masker ini menyegarkan, menarik keluar kotoran dan membersihkan pori-pori sehingga kulit tampak sehat bercahaya. Cukup menarik bukan? Yuk kita buktikan sendiri!
Kemasan
8/04/2020
Tinkerlust x JFW 2020 Solusi untuk Stay Luxury with Zero Waste
Melihat hal tersebut, Samira Shihab, CEO dan Co-Founder Tinkerlust.com membuat upaya memperpanjang usia baju-baju dengan kualitas yang masih baik dengan menyediakan platform untuk menjual berbagai preloved fashion. Mulai dari tas, sepatu, baju, hingga pernak pernik lainnya.
Namun, kehadirannya di Jakarta Fashion Week (JFW) 2020 kali ini cukup berbeda. Tidak hanya menjual preloved fashion, Tinkerlust menggelar pertunjukan fashion bertajuk "A Story of Second Chances", Tinkerlust menggandeng tiga brand lokal, yakni Alexalexa, Jenahara by Jenahara Nasution, serta Sebe11as yang digawangi fotografer Hakim Satriyo dan desainer Riyam Dayani. Sesuai dengan namanya, pertunjukan busana kali ini mengusung tema daur ulang. Barang-barang yang didaur ulang merupakan barang yang belum terjual di Tinkerlust.
source: www.tinkerlust.com |
source: www.tinkerlust.com |
source: www.tinkerlust.com |
Kalian tertarik untuk memilikinya? Tenang aja, koleksi Tinkerlust x JFW 2020 dapat kalian beli di sini. Ohiya, Sebagian dari hasil penjualan ini akan disumbangkan melalui yayasan amal, Sekolah Kami, sebuah kelompok belajar informal untuk pemulung dan anak-anak kurang mampu yang terletak di pinggiran Jakarta. Semakin menarik bukan?
Kapan lagi kalian bisa memiliki super limited luxury item tanpa menyumbang sampah tekstil di dunia ini. Tidak hanya itu, kalian juga menyumbang untuk yayasan amal apabila membeli produk tersebut. Triple combo!
Daripada menyesal yuk grab it fast or cry later! Ingaaat, hanya ada satu piece per item di dunia ini!
7/29/2020
Monolog Kota Malang
Tahun pertama di Malang, rasanya biasa saja. Aku disibukkan dengan berbagai tetek bengek perkuliahan yang menurutku sangat menyita waktuku. Terlebih ospek fakultas dan jurusan yang berlangsung kurang lebih tiga bulan. Setelah ospek itu berakhir, kukira penderitaanku akan berhenti di situ saja. Ternyata aku salah, aku langsung dihadapkan dengan ujian tengah semester. Yaaah, tahun pertamaku memang seperti itu, tipikal mahasiswa baru yang kaget dengan kehidupan kampus. Padahal kukira, aku bisa menghabiskan waktu untuk sekedar minum segelas kopi sambil menikmati senja, atau menghabiskan waktu di kampus untuk berbincang dengan teman-temanku. Aaaargh, dari situ aku mulai sadar, ekspektasi memang tidak seindah realita.
Berbeda dengan tahun kedua, aku mulai menikmati ritme kehidupan yang sedang kujalani. Sebenarnya, rutinitasku masih biasa saja namun kali ini berbeda. Karena aku bertemu dengan seorang pria. Ummm.. lebih tepatnya seorang lelaki. Dia belum sedewasa itu untuk bisa kusebut pria. Hidup memang lucu, ya? Hanya karena kedatangan seseorang dalam hidupmu, rasanya orang tersebut sangat berdampak besar. Dia seperti bisa menghentikan hujan dan merubahnya menjadi lengkungan pelangi. Padahal yang dia lakukan hanya selalu menyediakan telinga untuk mendengarkan celotehanku atau hanya sekedar menemaniku untuk makan malam. Hidupku terasa sangat indah saat itu, meskipun aku merasa nilaiku turun tapi tak apa, asal dia tetap disisiku. Halah, bucin. Aku benar-benar memaki diriku sendiri saat ia menuliskan hal menggelikan ini. Tapi mau bagaimanapun, kejadian tersebut membuatku banyak sekali pelajaran
Tahun ketiga, masih sama. Aku lebih banyak menghabiskan waktu dengan lelaki itu. Berulang kali aku mengatakan bahwa aku sangat ingin berlama-lama di kota ini untuk menghabiskan waktu bersamanya. Bagaikan dihantam ombak, hidupku tiba-tiba berubah. Lelaki yang menjadi salah satu alasanku untuk bahagia, menjadi alasan terbesarku untuk meneteskan air mata. Salahku yang dsaat itu memiliki ekspektasi yang tinggi kepada orang lain. Pada akhir tahun ketiga-ku, kita tak bersama lagi. Hatiku hancur berkeping-keping, air mataku rasanya sudah terkuras habis. Rasanya, aku kembali membenci kota ini! Ingin sekali aku keluar dari kota ini dan menutup kenangan tentangnya.
Kalau bisa dibilang, tahun keempat adalah titik terendah dalam hidupku. Aku kalang kabut menjalani tahun terakhirku di kota ini. Banyak sekali kejutan-kejutan yang terjadi di tahun terakhirku ini. Akhirnya aku lebih sering menghabiskan waktuku di rumah. Hingga suatu saat, aku mencoba melihat dengan perspektif yang berbeda. Dengan sekejap, hidupku tiba-tiba berubah. Aku memiliki banyak teman baru dan lebih menghargai apa yang telah kupunya. Aku sangat bersyukur dengan hidupku saat itu. Malang kembali menjadi kota yang manis untukku. Tapi hidup ini tak henti-hentinya memberiku kejutan. Saat aku sedang berada di zona nyaman, tiba-tiba saja pandemi COVID-19 terjadi. Hal tersebut membuatku harus segera berpisah dengan Kota Malang dan semua keindahan di dalamnya. Kukira, pandemi ini tidak akan berlangsung lama. Nyatanya, hari ini sudah hampir lima bulan aku mengurung diri di rumah karena pandemi ini. Memang menyedihkan.
Iya, aku belum sempat menyampaikan salam perpisahanku pada kota Malang. Tempatku menghabiskan sebagian waktu masa mudaku. Tempatku lebih mengerti tentang kehidupan. Lagi-lagi, hidup memang selalu penuh dengan kejutan ya? Sesuatu yang tidak kita sukai, bisa berubah menjadi sesuatu yang sangat kita syukuri.
Terima kasih untuk semua kenangannya, Malang.
Tunggu aku datang ke sana, ya?
7/22/2020
re-branding
header fluttershy |
icon fluttershy |
Kok jatuhnya post ini jadi kaya lagi kuliah branding ya? hahaha. Kira-kira begitulah penjelasan tentang penampilan blog aku yang baruu~ by the way, maaf ya aku nggak sempat screenshot tampilan sebelum ini karena ini sebenarnya berawal dari kejadian yang tidak ku inginkan, huhu.
Jadi kayaknya segini dulu deh? Udah panjang buanget kan post kali ini. Maaf ya kalau akhir-akhir ini mungkin akan ada banyaaaaaaaaaaaaaak sekali post. Semoga kamu tidak bosan!
See ya!